Minggu, 13 Oktober 2013

Bahasa Indonesia 2#


TULISAN SOFTSKILL "Penalaran Yang Berkaitan Dengan Perusahaan Blackberry"

DOSEN : BAPAK DANANG WIJAYANTO  
NAMA     : IMELDA KURNIAWATI
NPM       : 23211547
KELAS     : 3EB25     
FAKULTAS: EKONOMI
JURUSAN : AKUNTANSI
                  UNIVERSITAS GUNADARMA 

                                                               
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat  dan  KaruniaNya saya dapat menyusun tugas yang berjudul “Penalaran yang berkaitan dengan perusahaan blackberry”.
Pada kesempatan ini, saya dengan penuh kerendahan hati mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah  , Bapak Danang Wijayanto dan kepada Teman-teman di kelas 3EB25 Universitas Gunadarma.
Penulis berusaha keras agar pembuatan tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan menjadi salah satu sumber referensi bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca.
Akhir kata, perkenankan penulis mengutip pepatah lama yang berbunyi “Tiada gading yang tak retak”. Penulis hanya manusia biasa yang menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan yang ada. Penulis selalu terbuka untuk seobyektif mungkin terhadap segala kritik serta saran yang membangun guna perbaikan tugas ini.

                                                                                                    
                                                                                              Bekasi, Oktober 2013


                                                                                                (Imelda Kurniawati)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang Penulisan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas penulis kepada Dosen bidang studi Bahasa Indonesia 2 . Selain itu mengingat tentang pentingnya materi ini dengan Penalaran yang kaitan dengan perusahaan Blackberry.
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.

1.2            Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat  disimpulkan rumusan masalah yaitu Penalaran yang kaitan dengan perusahaan Blackberry.

1.3            Tujuan Pembentukkan Makalah
Dari rumusan masalah yang telah dijabarkan oleh penulis di atas, tulisan ini disusun dengan tujuan:
1.      Mengerti dan memahami pentingnya penalaran dalam kehidupan
manusia.
2.      Dapat membedakan penalaran dalam metode induktif dan metode deduktif.




BAB II
PEMBAHASAN

a.     Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif. Penalaran induktif adalah proses berpikir untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut induksi.
Penalaran induktif dapat berbentuk generalisasi, analogi, atau hubungan sebab akibat. Generalisasi adalah proses berpikir berdasarkan hasil pengamatan atas sejumlah gejala dan fakta dengan sifat-sifat tertentu mengenai semua atau sebagian dari gejala serupa itu. Analogi merupakan cara menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan terhadap sejumlah gejala khusus yang bersamaan. Hubungan sebab akibat ialah hubungan ketergantungan antara gejala-gejala yang mengikuti pola sebab akibat, akibat sebab, dan akibat-akibat.

Contoh Penalaran Induktif :
Blackberry Curve 9220 memiliki microSD, microSDHC up to 32 GB , Blacberry Curve 9310 memiliki microSD, microSDHC up to 32 GB , Blacberry Curve 9320 memiliki microSD, microSDHC up to 32 GB.
Kesimpulan : Semua Blackberry Curve memiliki microSD, microSDHC up to 32 GB

Contoh Generalisasi :
Pemakaian Blackberry diseluruh daerah  diIndonesia bisa dikatakan cukup banyak.Perbedaan kamera,kapasitas,aplikasi terlihat dengan mudah, Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi ternyata sangat berdampak pada kebiasaan masyarakatnya. Salah satu HP yang sedang digandrungi saat ini baik oleh anak muda, orang tua bahkan kakek nenek adalah BlackBerry. Saat ini HP sudah dimilki hampir semua orang dari pengusaha sukses hingga pedagang asongan, bahkan anak SD pun sudah membawa HP ke sekeloah dengan dalih mudah dihubungi saat dijemput orangtuanya dan berbagai alasan lain hingga pihak sekolah mengizinkan siswanya membawa alat komunikasi ini. Faktor lain adalah karena harga sebuah HP sudah sangat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat dan mudah didapatkannya. Pemakaian Blackberry sebagai alat komunikasi dikalangan masyarakat juga dapat dimanfaatkan sebagai aplikasi Blackberry Messanger (BBM), Fasilitas Media Player,Browser dan tombolnya sangat praktis.Fakta-fakta diatas menunjukkan bahwa pemakaian blackberry sangatlah banyak dikalangan masyarakat menengah kebawah.

Macam – macam Generalisasi :
** Generalisasi sempurna
Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Generalisasi macam ini memberikan kesimpulan amat kuat dan tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum diselidiki.
** Generalisasi tidak sempurana
Adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diselidiki.
Penalaran generalisasi bertolak dari satu atau sejumlah fakta (fenomena atau peristiwa) khusus yang mempunyai kemiripan untuk membuat sebuah kesimpulan. Sejumlah peristiwa khusus dibuat dalam bentuk kalimat, kemudian pada akhir paragraf diakhiri dengan kalimat yang berisi generalisasi dari peristiwa. Peristiwa khusus yang disebutkan pada bagian awal.
b.     Analogi
Adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
Dalam berfikir Analogis, kita meletakan suatu hubungan baru berdasarkan hubungan-hubungan baru itu. Dan kita juga dapat menarik kesimpulan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi, ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Pada pembentukan kesimpulan dengan jalan analogi, jalan pikiran kita didasarkan atas persamaan suatu keadaan yang khusus lainnya. Karena pada dasarnya hanya membandingkan persamaan – persamaan dankemudian dicari hubungannya. Maka sering kesimpulan yang diambil tidak logis.
Dari penjabaran diatas, dapat dikatakan bahwa penalaran analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan data. Analogi juga dapat dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.
Contoh Analogi :
Kita banyak tertarik dengan Blackberry,karena banyak persamaannya dengan Samsung .Blackberry dengan Samsung memiliki aplikasi banyak yang sama.Blackberry mempunyai keunggulan diBlackberry Messangernya sedangkan Samsung tidak . Jika Samsung mengeluarkan aplikasi BBM sangatlah mungkin penjualan Blackberry dipasaran akan mengalami penurunan.

** Hubungan akibat sebab
Hubungan akibat sebab merupakan suatu proses berfikir dengan bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat, kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.

Contoh :
Masalah keterpurukan perusahaan Blackberry merupakan salah satu hal yang dapat membuat Blackberry mengalami kebangkrutan, Blackberry memang saat ini tengah mengalami keterpurukan besar. Popularitas dari perangkat yang dirilis oleh BlackBerry terus menurun, kalah dari platform mobile yang lebih baru, seperti Android dan iOS. Keduanya menawarkan sistem operasi yang lebih interaktif, lebih "berwarna", sambil menawarkan keamanan yang sama baiknya.Sehingga perusahaan Blackberry mengalami kebangkrutan.Selain itu munculnya platform mobile yang terbaru menjadi penyebab keterpurukan perusahaan Blackberry.

** Contohnya dalam menggunakan preposisi spesifik seperti:
·        Blackberry ini canggih. (atau: Semua Blackberry yang pernah kusentuh canggih.)
·        Blackberry terpuruk ketika munculnya platform mobile terbaru . (atau: Dari seratus blackberry yang munculnya platform mobile terbaru, semuanya terpuruk.)

Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif dibidani oleh filosof Yunani Aristoteles merupakan penalaran yang beralur dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum menuju pada penyimpulan yang bersifat khusus. Sang Bagawan Aristoteles (Van Dalen:6) menyatakan bahwa penalaran deduktif adalah, ”A discourse in wich certain things being posited, something else than what is posited necessarily follows from them”. pola penalaran ini dikenal dengan pola silogisme. Pada penalaran deduktif menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
   Corak berpikir deduktif adalah silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Dalam penalaran ini tedapat premis, yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Untuk penarikan kesimpulannya dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Penarikan kesimpulan secara langsung diambil dari satu premis,sedangkan untuk penarikan kesimpulan tidak langsung dari dua premis.

Contoh penalaran deduktif :
-          Blackberry adalah produk layanan yang dihasilkan operator telekomunikasi terdiri dari push email, chating dan browsing internet.
-          Android adalah produk layanan yang dihasilkan operator telekomunikasi terdiri dari push email, chating dan browsing internet.
kesimpulan —> Semua produk layanan yang dihasilkan operator telekomunikasi terdiri dari push email, chating dan browsing internet.

**Ada 2 macam penalaran deduktif :
1.     Menarik simpulan secara Langsung
2.     Menarik simpulan secara Tidak Langsung
menarik Simpulan secara langsung ditarik dari satu premis. sedangkan menarik secara tidak langsung merupakan kebalikan dari secara langsung dimana pada secara tidak langsung membutuhkan 2 buah premis sebagai datanya.

** Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :
a.      Silogisme      
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh Silogisme :
Perusahaan Blackberry mengalami keterpurukan
Platform mobile yang terbaru yaitu Android dan iOS
Jadi,Blackberry terpuruk karena platform mobile yang terbaru (konklusi/kesimpulan)

b.    Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh Entimen :
BlackBerry harus mengubah strategi pemasarannya.
Perlu mengembangkan sistem operasi (OS) pada BlackBerry.
Perlu dilakukan promosi/diskon harga untuk pembelian produk Blackberry.

Bab iii
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa penalaran dalam prosesnya ada 2 macam yaitu penalaran Induksi dan penalaran Deduktif.
Penalaran Induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus. Prosesnya disebut Induksi. Dalam penalaran Induktif ini ada 3 jenis penalaran Induktif yaitu Generalisai, Analogi, dan Hubungan sebab akibat ataupun hubungan akibat–sebab.
Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Prosesnya disebut Deduksi. Jenis penalaran Deduktif ini diantaranya ada Silogisme dan Entinem.


DAFTAR PUSTAKA
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/penalaran-deduktif-dan-penalaran-induktif-dalam-proses-berfikir-yang-dikaitkan-pemakaian-berbahasa
http://www.perkuliahan.com/makalah-kalimat-deduktif-induktif-bahasa-indonesia/
http://irpantips4u.blogspot.com/2012/03/penalaran-induktif-dan-deduktif.html
http://www.indogamers.com/read/26/08/2013/8033/5_penyebab_blackberry_terpuruk_dan_bangkrut/
http://id.wordpress.com/tag/pengertian-blackberry/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://ilmuti.org/2013/03/persamaan-blackberry-dengan-android/







Tidak ada komentar:

Posting Komentar