Nama : Imelda Kurniawati
NPM : 23211547
Kelas : 4EB25
Artikel Peralihan Kekuatan Ekonomi Dunia Dan
Emerging Market
Peralihan kekuatan, yaitu
perubahan kekuatan di antara negara - negara. Dan
versi sederhana dari pernyataan ini adalah kekuatan
beralih dari Barat ke Timur. Yang kedua adalah penyebaran kekuatan, di
mana kekuatan berpindah dari semua negara, baik Barat maupun Timur, kepada
pihak pihak yang bukan negara. Kedua hal ini adalah
perubahan kekuatan besar pada abad kita. Transisi ini menyebabkan
pelemahan pada sistem multilateral atau institusi internasional. Selain itu,
hal ini juga menyebabkan meningkatnya kekuatan regional dalam hubungan
internasional termasuk di dalamnya keamanan, perdagangan, dan keuangan.
Pada tahun 2025, enam negara utama akan diperhitungkan
sebagai enam kekuatan ekonomi yang memberikan kontribusi atas separuh
pertumbuhan ekonomi dunia dan sistem moneter internasional, yakni Brasil,
Rusia, India, China, Korea Selatan, dan Indonesia. Sistem moneter dunia juga
diperkirakan tidak akan mengerucut pada mata uang tunggal tetapi pada tiga
kutub, yakni euro, dollar AS, dan renminbi China. Demikian laporan Bank Dunia
tentang Global Development Horizons 2011-Multipolarity: The New Global Economy
yang dipublikasikan di Jakarta, Rabu (15/6/2011).
Kondisi itu akan membantu peralihan kekuatan ekonomi yang
memungkinkan negara dengan pendapatan rendah untuk tetap tumbuh melalui
komersialisasi antar negara dan transaksi keuangan. Laporan ini menunjukkan
bahwa negara berkembang akan tumbuh rata-rata 4,7 persen setahun antara 2011 - 2025.
Sementara negara yang sudah maju diperkirakan hanya tumbuh 2,3 persen pada
periode yang sama. "Pertumbuhan yang cepat pada negara-negara berkembang
telah mendorong sebuah peralihan kutub pertumbuhan ekonomi dunia. Itu
didistribusikan ke seluruh dunia yang sudah maju dan negara berkembang. Ini
benar-benar akan menjadi dunia yang multikutub," ujar Justin Yifu Lin,
Ekonom Bank Dunia dan Wakil Presiden untuk Pengembangan negara berkembang.
"Multinasional pasar di negara - negara berkembang menjadi sebuah kekuatan
untuk mendorong industri global. Itu ditandai dengan berkembangnya investasi Selatan - Selatan dan arus modal
masuk. Lembaga keuangan internasional harus beradaptasi dengan situasi
itu," ujarnya.
Terlihat di tahun 2012 ekonomi dunia masih didominasi oleh krisis eropa.
Yang menyoroti masalah kondisi surat utang negara. Surat ekspetasi bahwa
peralihan kekuatan ekonomi dunia akan muncul dari negara-negara emerging
market. Seperti china, india, dsb. Dimana kondisi ekonomi politik akan terus
berlanjut dengan adanya peralihan dari negara utara ke selatan, barat ke timur
dan terdapat dampak
di tahun 2012 yakni dunia akan dipengaruhi dengan
peralihan pengaruh dari institusi yang berpusat pada negara ke koalisi
berdasarkan keinginan dan institusi non pemerintahaan. Hal ini terlihat dari
kegiatan diplomasi dan aksi dari organisasi regional.
Negara
"Emerging Market" Melambat, Indonesia
Tumbuh Lebih Baik
Emerging
Market adalah negara - negara dengan atau bisnis kegiatan
sosial dalam proses yang cepat pertumbuhan dan industrialisasi / negara dengan
ekonomi rendah menuju ke level menengah pendapatan per kapita.
Negara tersebut 80% dari populasi global, dan mewakili sekitar 20%
dari ekonomi dunia. Berdasarkan data dari tahun 2006 ada sekitar 28 muncul
(menurut data tahun 2010 ada lebih dari 40 pasar negara berkembang) di dunia,
dengan perekonomian Cina dan India dianggap sebagai yang terbesar. Menurut The
Economist banyak orang menemukan istilah ketinggalan jaman, tetapi tidak ada
istilah baru belum memperoleh banyak daya tarik. The ASEAN-China Free Trade
Area , diluncurkan pada tanggal 1 Januari 2010, adalah yang terbesar regional
emerging market di dunia.
Menteri
Keuangan (Menkeu) Chatib Basri mengatakan, Indonesia termasuk salah satu negara
yang memiliki pertumbuhan ekonomi baik. Meskipun, pertumbuhan negara-negara emerging market mengalami
pelambatan. Hal ini dibahas dalam pertemuan Menkeu dengan International
Monetary Fund (IMF) dan World Bank di Amerika Serikat pekan lalu.
"Saya
baru balik dari Amerika Serikat, kesimpulannya adalah emerging market sedang slowdown
semua. Afrika Selatan hanya tumbuh 1,8 persen, Brasil dalam masa resesi, dan
Turki pertumbuhannya rendah yaitu kisaran tiga persen. Ada tiga negara yang
dianggap perfomance-nya baik
dalam growth, Indonesia,
India, dan Tiongkok. Jadi mereka menganggap 5,1 persen (Indonesia) sekarang
tinggi untuk pertumbuhannya," ungkap Chatib di kantor Kementerian
Keuangan, Jakarta, Senin (13/10).
Menurut
Chatib, upaya Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi tidaklah
mudah. Hal ini pun terjadi secara global. "Saya lihat, begitu memang
setahun ini dalam 2014 -2015, expect
growth tinggi memang tidak terlalu mudah karena kecenderungan di global
juga seperti itu," tutur Chatib.
Sedangkan
terkait krisis di Jerman, Chatib mengatakan, bukan menjadi tantangan besar bagi
negara-negara emerging market.
"Gejolak Jerman dianggap sebagai risiko. Tetapi buat emerging market, risiko penting
yang perlu diperhatikan adalah normalisasi kebijakan AS. Saya juga menjelaskan
dalam pertemuan itu, apa yang harus dipersiapkan dan mungkin beberapa negara
akan coba lakukan itu. Kita berharap, market
sudah mulai price in mudah - mudahan
tidak terlalu," kata dia.
Namun,
Chatib menilai, dengan kondisi slowdown
yang terjadi, Indonesia akan susah mencapai pertumbuhan ekonomi 5,8 persen pada
2015. "Tidak mudah kalau slowdown-nya
kayak begitu. Mereka (IMF dan World Bank) mengatakan, lima persen saja sudah
tinggi. Saya bilang Indonesia hanya bisa tumbuh 5-5,5 persen dan mereka bilang
'wow', 5,5 dibilang "hanya". Karena katanya kita struggling dengan 2-3 persen. Jadi kecenderungannya akan
seperti itu. Tetapi saya yakin pemerintahan Pak Jokowi tahu caranya untuk
mencapai 5,8 persen," tutur dia.
Kesimpulan
Kesimpulan dari dua pembahasan di atas,
yakni peralihan kekuatan, yaitu
perubahan kekuatan di antara negara - negara. Dan
versi sederhana dari pernyataan ini adalah kekuatan
beralih dari Barat ke Timur. Yang kedua adalah penyebaran kekuatan, di
mana kekuatan berpindah dari semua negara, baik Barat maupun Timur, kepada
pihak - pihak yang bukan negara. Kedua hal ini adalah
perubahan kekuatan besar pada abad kita. Transisi ini menyebabkan
pelemahan pada sistem multilateral atau institusi internasional.
Faktor - faktor yang telah memberikan
tekanan - tekanan kuat dalam peralihan kekuatan ekonomi dunia yaitu terbentuknya era globalisasi yang
mempunyai dampak yang luar biasa di dunia dengan mengadakan berbagai perubahan
secara besar - besaran dalam pola penghidupan masyarakat dunia, krisis
finansial di Amerika Serikat yang semula menyangkut masalah yang kecil (bidang
perumahan) di AS kemudian menjalar menjadi krisis keuangan di dunia, krisis
keuangan Zona-Euro yang dimulai di Yunani yang dalam sekejap mata mempunyai
dampaknya yang jauh dan memperburuk krisis keuangan dunia. Sudah semakin
jelas bahwa proses peralihan kekuatan ekonomi global dari barat ke timur telah
dimulai secara berangsur.
Adanya
global power shift sudah semakin nyata. Telah
diperkirakan pula bahwa negara-negara Asia yang akan terdorong untuk semakin
maju kedepan. Terlihat di tahun 2012 ekonomi dunia masih
didominasi oleh krisis eropa. Yang menyoroti masalah kondisi surat utang
negara. Surat ekspetasi bahwa peralihan kekuatan ekonomi dunia akan muncul dari
negara - negara emerging market. Diikuti oleh negara - negara
berkembang lainnya dari Amerika Latin dan Timur Tengah. Di Asia khususnya, China dan India
yang menonjol.
Emerging
market 2015 sedang
mengalami slowdown semua. Afrika Selatan hanya tumbuh 1,8 persen, Brasil
dalam masa resesi (penurunan daya beli masyarakat), dan Turki pertumbuhannya
rendah yaitu kisaran tiga persen. Ada tiga negara yang dianggap performance -
nya baik dalam growth, Indonesia, India, dan Tiongkok. Jadi mereka
menganggap 5,1 persen (Indonesia) sekarang tinggi untuk pertumbuhannya.
Saran
Sebaiknya pemerintah mampu menciptakan
SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas dan mempunyai keterampilan serta
daya saing yang tinggi dalam persaingan global juga mampu mengatasi
peralihan kekuatan ekonomi dunia dan emerging market dengan cara pemerintah
mengeluarkan kebijakan untuk mengangkat sektor pertanian, sektor perkebunan,
sektor perikanan, sektor pariwisata dll. Hal ini mampu menyerap tenaga kerja
yang berkualitas. Selanjutnya, mampu menggali potensi – potensi / budaya
Indonesia yang laku dijual di mancanegara. Hal ini bisa dilakukan dengan
membangun semangat dan kekreatifan bangsa Indonesia dan masyarakat mampu memanfaatkan dan
merawat SDA (Sumber Daya Alam) dengan baik supaya SDA (Sumber Daya Alam) dapat digunakan
dengan baik dan benar. Faktor politik dan keamanan harus stabil yakni menjamin
keamanan para investor agar berminat menanamkan modal di suatu Negara. Mampu
mengembangkan UKM (Usaha Kecil Menengah) menjadi usaha yang lebih besar supaya
banyak investor yang berminat menanamkan sahamnya di suatu Negara dan memiliki kepastian
hukum yang jelas.
Sumber :